Berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) sejak lama telah menjadi dambaan dan harapan bagi anak negeri untuk mengejar mimpi. Kombinasi dari reputasi almamater, perkuliahan yang bermutu tinggi dan biaya kuliah yang sangat terjangkau, membuat berkuliah di PTN selalu menjadi cita-cita tertinggi anak negeri. PTN adalah tumpuan masyarakat kelas bawah untuk mengakses pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau.
Pendidikan tinggi yang inklusif adalah krusial bagi masa depan Indonesia yang sejahtera. Secara umum, penduduk dengan gelar sarjana memiliki tingkat pendapatan lebih tinggi, kualitas hidup yang lebih baik, partisipasi politik dan interaksi sosial yang bermakna, serta kebahagiaan hidup yang lebih tinggi. Hubungan antara pendidikan tinggi dan kualitas hidup yang lebih tinggi semakin kuat untuk lulusan PTN. Secara tradisional, PTN ternama, yang kini banyak berstatus sebagai PTN Badan Hukum (PTN-BH), merupakan kampus pencetak para pemimpin bangsa baik di pemerintahan maupun dunia usaha.
Dengan posisi penting-nya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup serta daya saing lulusan-nya di dunia kerja, maka menjaga akses masuk ke PTN secara adil bagi semua adalah krusial untuk menurunkan kesenjangan. Namun dalam dekade terakhir, biaya kuliah di PTN semakin melambung, membuat mimpi menjadi sarjana semakin sulit diraih oleh generasi negeri.