Promo Tarif Kereta Cepat Whoosh Rp 300 Ribu Diprediksi Sulit Tarik Penumpang, Kenapa?

TEMPO.COJakarta – Ekonom yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono menanggapi mulai diterapkannya tarif promo Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Kereta Cepat Whoosh sebesar Rp 300 ribu. Tarif tersebut sudah dijual untuk keberangkatan per 18 Oktober 2023, dan sudah termasuk Kereta Api Feeder.

“Menurut saya tarif promo kereta cepat Rp 300 ribu tidak akan serta merta menarik minat penumpang. Bahkan andai tarif Rp 300 ribu ini sudah termasuk tarif feeder ke dan dari kereta cepat,” ujar dia saat dihubungi pada Senin malam, 16 Oktober 2023.

Alasannya, kata Yusuf, karena arus komuter Jakarta-Bandung selama ini relatif kecil dan sudah terlayani dengan baik oleh moda transportasi yang ada. Komuter merupakan individu yang bepergian ke suatu kota untuk bekerja dan kembali ke kota tempat tinggalnya setiap hari, biasanya dari tempat tinggal yang cukup jauh dari tempat bekerjanya.

Jumlah orang yang bepergian Jakarta-Bandung setiap hari diperkirakan di kisaran 150 ribu orang. Sebagian besar di antaranya menggunakan kendaraan pribadi terutama melalui jalan tol. Sementara hanya sekitar 15-20 persen saja yang menggunakan angkutan umum, yaitu Kereta Api Argo Parahyangan, travel dan bus.

“Potensi penumpang terbesar seharusnya adalah mereka yang terbiasa dengan angkutan umum, yang hanya di kisaran 20-25 ribu orang per hari,” tutur Yusuf.

Rata-rata biaya angkutan umum kereta, travel dan bus ke Jakarta-Bandung atau sebaliknya hanya di kisaran Rp 100 – 200 ribu. Oleh sebab itu, Yusuf memperkirakan bakal sulit berharap para penumpang mau berpindah ke kereta cepat dengan tarif Rp 300 ribu. Tarif sepur kilat itu kemungkinan hanya terjangkau bagi sebagian besar penumpang kendaraan pribadi yang selama ini menghabiskan biaya untuk bensin, biaya tol, hingga perawatan.

Selain itu, menurut Yusuf, faktor kenyamanan kemungkinan besar akan mencegah mereka berpindah ke kereta cepat. “Dengan kendaraan pribadi, mereka dapat melakukan perjalanan point to point dan dengan fleksibilitas jadwal perjalanan, hal yang tidak akan mereka dapatkan dari kereta cepat,” ucap Yusuf.

PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC resmi membuka penjualan tiket Kereta Cepat Whoosh. Perusahaan memberlakukan tarif promo Rp 300 ribu untuk seluruh tute dan keberangkatan per Rabu, 18 Oktober 2023. “Rute perjalanan yang dilayani Kereta Cepat Whoosh yaitu Halim-Padalarang pulang pergi (PP) dan Halim-Tegalluar PP,” ujar General Manager Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Eva menjelaskan, promo itu untuk mengenalkan layanan Kereta Cepat Whoosh kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tertarik dan menggunakan Whoosh untuk kebutuhan bertransportasi. “Adapun soal penetapan kebijakan tarif, dilakukan melalui berbagai studi, survei, dan melihat fenomena serta kebutuhan di masyarakat,” ucap Eva.

Sementara, sebuah gambar tangkapan layar beredar di aplikasi pesan WhastApp mengungkap tarif normal dari tiket Kereta Cepat Whoosh. Gambar tersebut terlihat seperti tampilan aplikasi pemesanan tiket Kereta Cepat Whoosh yang menawarkan tiga kelas yakni first class, business class, dan premium economy class, serta menampilkan jadwal rute keberangkatan dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar.

“First class Rp 600 ribu, business class Rp 450 ribu, dan premium economy class Rp 300 ribu. Untuk keberangkatan 17 Oktober,” tertulis dalam gambar tersebut. Tertulis juga waktu keberangkatan pada pukul 15.35 WIB dan tiba 16.21 WIB.

Ketika dikonfirmasi soal kebenaran tarif normal tiket Kereta Cepat Whoosh itu, Eva tidak menjawabnya. Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti juga tidak merespons pertanyaan Tempo soal tarif normal kereta cepat itu. Emir hanya menanggapi soal tenggat periode tarif promo tiket Kereta Cepat Whoosh. “Tarif promo tersebut akan dievaluasi terus secara berkala,” kata Emir, Senin pagi.

Sumber :https://bisnis.tempo.co/read/1784881/promo-tarif-kereta-cepat-whoosh-rp-300-ribu-diprediksi-sulit-tarik-penumpang-kenapa