Cak Imin Janji Kredit Beri Modal Rp 10 Juta Tanpa Bunga dan Agunan, Pengamat: Tak Akan Diminati Bank

Calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri launching launching 1 Juta Jubir Desa AMIN bersama Barisan Relawan Desa Anies-Muhaimin (BALAD AMIN) di Aula Pandansari, Taman Wiladarika, Cibubur, Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023. Tika Ayu/Tempo

TEMPO.COJakarta – Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menanggapi janji cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Cak Imin sebelumnya menjanjikan, bila menang pada Pilpres 2024, pemerintah akan memberi akses permodalan sebesar Rp 10 juta kepada anak muda yang ingin berusaha. Kredit modal kerja tersebut diberikan tanpa agunan dan tanpa bunga.

Yusuf menilai janji itu sulit dipenuhi. Pasalnya, pemberian akses kredit perbankan kepada usaha kecil yang baru berdiri, terutama tanpa agunan biasanya dihindari oleh perbankan.

Ide kredit tanpa agunan dengan pendekatan tanggung renteng ala Grameen Bank yang diusulkan oleh pasangan AMIN, menurut Yusuf, tidak akan diminati oleh perbankan. Meskipun dalam pelaksanaanya, mungkin bakal ada subsidi bunga dari pemerintah.

“Alasannya, bank adalah lembaga komersial berorientasi profit dengan model bisnis yang sangat konservatif dan menghindari risiko. Bank tidak akan pernah tertarik memasuki segmen debitur berisiko tinggi tanpa jaminan yang memadai,” ujar Yusuf dalam keterangannya kepada Tempo pada Rabu, 20 Desember 2023.

Ia menyebut, model bisnis perbankan konvensional akan selalu memandang nasabah yang tidak memiliki agunan sebagai segmen berisiko tinggi dan akan selalu dihindari.

“Jika para capres memang serius ingin menegakkan keadilan akses kredit bagi pelaku usaha kecil dan usahawan pemula, bahkan juga menginginkan suku bunga yang rendah bagi mereka, sebaiknya program tidak dilakukan melalui perbankan konvensional sebagaimana KUR,” ujar Yusuf. “Bisa melalui kelembagaan ekonomi rakyat yang lebih bersifat sosial, bukan lembaga komersial murni.”

Menurut Yusuf, ada banyak alternatif pilihan lembaga ekonomi rakyat. Ia menyebut lembaga tersebut seperti koperasi keuangan, BMT dan bahkan lembaga amil zakat. Namun, kata Yusuf, yang paling menjanjikan adalah melalui bank komunitas, seperti BMT atau koperasi keuangan (simpan-pinjam). Penyaluran harus dibatasi  hanya untuk koperasi keuangan dari, oleh dan untuk anggota saja (close- loop), tidak berlaku untuk koperasi open-loop.

“Karakteristik koperasi close-loop yang berbasis keanggotaan tetap akan efektif memitigasi resiko kredit. Skala koperasi yang kecil memastikan bahwa koperasi memahami dengan baik karakteristik debitur sekaligus cara memitigasi resiko kreditnya,” kata Yusuf.

Sebelumnya, Koordinator Penyusunan Visi-Misi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Wijayanto Samirin memberi penjelasan mengenai program ini. Menurutnya, akses pemodalan ini bentuknya pinjaman. Wirausahawan muda yang ingin mendapatkan pinjaman modal ini harus masuk ke kelompok usaha tertentu.

“Ini pinjaman untuk bagi kegiatan produktif bagi pedagang pasar dan UMKM, termasuk wirausahawan muda. Pinjaman diberikan kepada individu yang tergabung dalam kelompok,” kata Wijayanto dalam keterangannya pada Senin, 18 Desember 2023.

Wijayanto mengatakan, pemodalan diberikan kepada anak muda yang tergabung dalam kelompok agar anggota kelompok lain akan memastikan si penerima pinjaman akan mengembalikan dana.

Ia menjelaskan, pemodalan ini nantinya akan disalurkan oleh bank. Sedangkan bunga dari pinjaman itu akan disubsidi oleh pemerintah. “Jadi, ada pemanfaatan dana APBN, tetapi sangat minimal,” ujarnya.

Sumber :https://bisnis.tempo.co/read/1811817/cak-imin-janji-kredit-beri-modal-rp-10-juta-tanpa-bunga-dan-agunan-pengamat-tak-akan-diminati-bank