TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono setuju dengan rencana calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengevaluasi seluruh proyek strategis nasional (PSN) era Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Pasalnya, dampak PSN terhadap perekonomian selama ini dinilai masih rendah.
“Rendahnya ekonomi terjadi karena PSN tidak mampu mendorong kenaikan kualitas belanja modal dan efisiensi penggunaan kapital dalam perekonomian,” ujar Yusuf saat dihubungi pada Rabu malam, 20 Desember 2023.
Menurut Yusuf, rendahnya kualitas belanja modal secara jelas tercermin dalam angka incremental capital output ratio (ICOR)—angka rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), indikator makro dari tingkat efisiensi suatu perekonomian—yang semakin tinggi di era Presiden Jokowi. ICOR yang tinggi mengindikasikan rendahnya efisiensi penggunaan kapital dalam pembangunan.
Di era orde baru, sebelum krisis 1997, ICOR Indonesia hanya di kisaran 4. Kemudian di era Presiden Susilo Bambang yudhoyono (SBY) ICOR Indonesia meningkat menjadi kisaran 5. Kini di era Presiden Jokowi ICOR memburuk menjadi di kisaran 6,5.
“Hal ini yang menjelaskan mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia kini stagnan di kisaran 5 persen,” kata Yusuf. “Meski saat ini sedang berada di masa bonus demografi dan pembangunan infrastruktur dilaksanakan sangat masif.”
Selain itu, dia menjelaskan, dengan pangsa investasi di kisaran 30 persen dari produk domestik bruto (PDB), era orde baru menghasilkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 7-8 persen karena ICOR hanya 4. Sedangkan sekarang dengan pangsa investasi yang serupa di kisaran 30 persen dari PDB, hanya mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi 4-5 persen karena ICOR kita saat ini 6,5.
“ICOR era Presiden Jokowi yang sangat tinggi banyak disumbang oleh rendahnya kualitas pembangunan infrastruktur terutama PSN,” ucap Yusuf.
Dia tak menampik bahwa pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi sangat masif. Namun terlihat jelas adanya trade-off antara kuantitas dan kualitas dari infrastruktur yang dibangun.
“Fokus yang berlebihan pada upaya mengejar target jumlah proyek infrastruktur, terutama PSN, membuat kualitas proyek infrastruktur seringkali rendah,” ujar Yusuf.
Sebelumnya, Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Fadhil Hasan mengatakan proses evaluasi PSN tersebut menyangkut beberapa aspek. Pertama, pihaknya ingin melihat bagaimana penyusunan regulasi dan kebijakan dari proyek-proyek tersebut.
“Apakah sesuai prinsip governance? Kemudian, apakah proyek tersebut juga membuka ruang pada publik untuk berpartisipasi? Apakah ada meaningful participation?” ujar Fadhil dalam acara diskusi dan debat tim calon presiden dan wakil presiden 2024 di STH Indonesia Jentera, Jakarta Selatan pada Senin, 18 Desember 2023.
Fadhil juga mengatakan pihaknya akan melihat benefit dari PSN. Begitu pula dengan paradigma pendekatan strategi dalam implementasi proyek-proyek tersebut. Kemudian evaluasi juga akan dilakukan dengan melibatkan semua stakeholders dari kalangan akademisi, masyarakat, Non Governmental Organization (NGO) atau lembaha swadaya masyarakat.
“Apakah proyek tersebut akan dilanjutkan, apakah akan kami revisi, apakah akan diberhentikan. Ada beberapa opsi dari evaluasi tersebut,” tutur Fadhil. Dia juga menekankan bahwa tidak semua proyek bisa digeneralisasi.
Mengenai PSN dan infrastruktur, ini akan menjadi salah satu tema debat calon wakil presiden malam ini, Jumat, 22 Desember 2023. Debat itu akan mempertemukan tiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Para capres—Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo—ikut hadir, namun hanya sebagai pendamping dan tak akan bicara.
Selain mengenai infrastruktur, debat tersebut juga akan membahas isu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, dan perkotaan.
Sumber :https://bisnis.tempo.co/read/1812678/ekonom-ini-setuju-rencana-anies-evaluasi-seluruh-psn-era-jokowi-kenapa