Menghapus DNA Perokok Belia

Rokok dan kemiskinan bagai dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan. Walau kerap dianggap sebagai pelepas penat bahkan pengurang stres, rokok justru makin menjebak jutaan orang miskin dalam beban hidup yang semakin berat.

Membiarkan rokok sebagai candu bagi pelajar dan remaja, khususnya dari rumah tangga miskin di pedesaan, hanya akan membuat mereka terus-menerus terkurung dalam lingkar ketidakberdayaan dan kemiskinan yang tak berujung.

Pada tahun 2024, IDEAS melakukan survey yang bertujuan untuk menganalisis lebih dalam mengenai perilaku merokok pada rumah tangga miskin di pedesaan Jawa, salah satunya pada kelompok pelajar dan remaja.

Temuan survey menunjukkan bahwa proses inisiasi dan pengenalan rokok yang berlangsung saat ini terjadi lebih awal jika dibandingkan dengan generasi-generasi di atasnya. Sebagian besar pertama kali merokok pada usia SMP (13 – 15 tahun) yaitu 58,5 persen dari total responden.

Memutus kedaruratan perilaku merokok di kalangan pelajar dan remaja perlu dilakukan dengan solusi yang tepat, holistik-komprehensif, berkelanjutan, serta tentunya harus menyentuh hingga ke akar permasalahan yang paling mendasar dari dalam kehidupan para pelajar dan remaja itu sendiri.

Simak ulasan selengkapnya di Policy Brief IDEAS edisi Desember 2025 “Menghapus DNA Perokok Belia: Mencegah dan Memutus Perilaku Merokok Pelajar dan Remaja dari Rumah Tangga Miskin di Pedesaan Jawa”.