Ilusi Mobilitas Ekonomi

Indonesia mengalami pemulihan ekonomi yang cepat dan stabil pasca krisis 1997. Seiring pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan turun signifikan dalam 2 dekade terakhir, dari 24,2 persen pada 1998 menjadi hanya 9,8 persen pada 2018. Dalam waktu yang sama, jumlah penduduk miskin turun dari 49,5 juta orang menjadi tinggal 25,9 juta orang. Dengan kata lain, dalam dua puluh tahun terakhir puluhan juta orang miskin berhasil melakukan mobilitas ekonomi, keluar dari lembah kemiskinan.

Namun fakta seringkali tidak seindah data. Secara empiris, kemiskinan masih tersebar luas dan, lebih jauh, terjadi secara persisten. Jumlah penerima program penanggulangan kemiskinan yang masif, menunjukkan hal ini secara jelas. Pada 2019, jumlah penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) mencapai 10 juta keluarga, penerima bantuan sosial pangan / kartu sembako 15,6 juta keluarga, dan penerima bantuan iuran (PBI) JKN / kartu Indonesia sehat 96,8 juta orang.

Kenyataan ini secara jelas menunjukkan bahwa mobilitas ekonomi tidak terjadi semasif dan semudah yang kita perkirakan. Transisi dari miskin ke kelas menengah adalah proses yang sulit, terjal dan berliku. Jauh dari mudah bagi kelompok miskin untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi.