TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono memprediksi impor beras hingga akhir 2023 bisa mencapai 3 juta ton. Hal itu menunjukkan ketahanan pangan di Tanah Air sedang dalam kondisi memprihatinkan.
“Jadi ini yang terburuk dalam 10 tahun terakhir. 2018 itu 2,5 juta ton, 2012 juga sekitar segitu. Kalo sampai benar nembus 3 juta ton, itu yang terburuk mungkin dalam 10 tahun terakhir kita,” ujar Yusuf pada acara diskusi akhir tahun yang diselenggarakan di Gedung Tempo, Selatan, Jumat, 29 Desember 2023.
Dalam diskusi tersebut, Yusuf menyoroti masalah el nino yang erat kaitannya dengan harga pangan. “Dalam satu setengah tahun terakhir, ada tren yang sangat mengkhawatirkan, yaitu kenaikan harga beras secara terus menerus,” tuturnya.
Menurut Yusuf, harga beras secara konsisten terus naik dari Agustus 2022 sampai Desember 2023, bahkan hingga hari ini. “Menurut saya ini fenomena yang harus mendapat perhatian khusus. Kenapa? karena kita enggak pernah mengalami seperti ini,” kata dia.
Dia menjelaskan, harga beras merupakan masalah struktural yang kemudian diperparah ketika el nino datang.
Yang lebih buruk lagi, kata Yusuf, adalah kenaikan harga beras yang lebih dominan terjadi di pasar tradisional. “Pasar modern naik juga tapi lebih rendah. Jadi kalo dari Agustus hingga November terakhir itu, kenaikan harga beras rata-rata di pasar tradisional kurang lebih 25 persen. Tapi kalo di pasar modern cuma 12 persen, cuma setengahnya,” ucapnya.
Sumber :https://bisnis.tempo.co/read/1815099/impor-beras-hingga-akhir-tahun-ini-bisa-tembus-3-juta-ton-ideas-terburuk-selama-10-tahun