IDEAS: Pertumbuhan Kuartal I-2024 Dipengaruhi Faktor Pemilu dan Ramadan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (sumber: JG Photo)

JAKARTA, investor.id – Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I / 2024 memang terjaga dan solid, (year on year) yoy di 5,11%. Ini berarti lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2022 yang 5,02% dan kuartal I/ 2023 yang 5,04%.

Namun demikian, menurut Yusuf terlalu dini untuk menyebut bahwa hal ini menunjukkan bahwa kinerja ekonomi telah semakin baik. Hal ini karena pertumbuhan kuartal I/2024 ini sangat dipengaruhi faktor pemilu dan Ramadan.

Faktor utama pendorong pertumbuhan kuartal I/2024 ini adalah konsumsi domestik dan realisasi investasi. Kinerja ekspor cenderung stagnan seiring melemahnya harga komoditas ekspor andalan seperti batu bara, minyak sawit dan nikel.

“Dampak melemahnya harga komoditas pada permintaan domestik cenderung terbatas karena konsumsi domestik kuartal I/2024 banyak didorong oleh momentum pemilu dan ramadan,” kata Yusuf kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Menurut Yusuf, momentum pemilu dan Ramadan mendorong produksi dan mengizinkan tenaga kerja terus bekerja dan rumah tangga terus melakukan konsumsi.

IDEAS: Pertumbuhan Kuartal I-2024 Dipengaruhi Faktor Pemilu dan Ramadan
Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono

Pulihnya konsumsi domestik yang tertinggi adalah administrasi pemerintahan yang didorong oleh pengeluaran untuk pemilu dan kenaikan belanja pegawai negeri dari kenaikan gaji dan pemberian THR.

“Konsumsi domestik juga banyak didorong  sektor transportasi yang didukung oleh pulihnya sektor pariwisata serta meningkatnya mobilitas penduduk saat ramadhan dan jelang mudik lebaran,” jelasnya.

Proyeksi Kuartal II/2024

Untuk proyeksi pertumbuhan kuartal II/2024, menurut dia akan sulit untuk mengulang kinerja kuartal I/2024.

Kinerja kuartal I/2024 sangat terdorong oleh konsumsi pemerintah seiring pemilu serta konsumsi rumah tangga yang terdorong faktor Ramadan. Faktor pendorong ini tdk akan kita temui di kuartal II/2024.

Momentum pertumbuhan dari konsumsi domestik baru akan datang kembali di kuartal IV/2024 seiring Pilkada serentak serta datangnya Natal dan Tahun Baru.

Selain tidak adanya faktor pendorong, lanjut dia, kuartal II/2024 juga akan dibayangi oleh meningkatnya inflasi, termasuk dari imported inflation.

Hal ini akan menekan konsumsi rumah tangga serta potensi melemahnya perekonomian global yg akan menekan kinerja ekspor. Pertumbuhan kuartal II 2024 kemungkinan akan berada di kisaran 5,0% – 5,1%.

Dengan pertumbuhan domestik yang terus menunjukkan pemulihan di tengah pelemahan global, termasuk realisasi investasi yang menguat, banyak memunculkan ekspektasi tinggi dari banyak kalangan bahwa perekonomian akan terjaga dan terhindar dari resesi.

Namun ancaman resesi, sebenarnya cukup besar, yang berasal dari terus tertekannya daya beli masyarakat kelas bawah dan menengah.

“Inflasi bulanan sejak Juni 2023 hingga Maret 2024 selalu dibawah 4,00% menunjukkan bahwa potensi melemahnya perekonomian melalui pelemahan konsumsi rumah tangga adalah nyata,” tegasnya.

“Terlebih ke depan potensi kenaikan administered price seperti tarif BBM, Listrik, jalan tol hingga tarif KRL adalah terbuka. Ketidakpastian global yang tinggi, baik dari konflik geopolitik Rusia-Ukraina maupun Timur Tengah, akan terus membuat potensi kenaikan harga minyak dan komoditas global dapat terjadi sewaktu-waktu,” lanjutnya.

Imported inflation, lanjut dia, dapat setiap saat melemahkan konsumsi domestik. Jika kenaikan harga komoditas terjadi, sambung dia, maka ke depan permintaan global akan melemah, sehingga ekspor komoditas ikut melemah.

‘Akibatnya dua motor pertumbuhan yaitu, ekspor dan konsumsi domestik berpotensi akan lumpuh bersamaan. Resesi jelas masih berpotensi menghadang ke depan,” pungkasnya.

Sumber :https://investor.id/macroeconomy/361221/ideas-pertumbuhan-kuartal-i2024-dipengaruhi-faktor-pemilu-dan-ramadan