Angka mengenai kemiskinan berpotensi tidak menggambarkan realita ekonomi yang sebenarnya. Sebab kemiskinan tidak hanya terkait dengan kepemilikan individu yang terbatas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Namun, kemiskinan lebih luas dari itu. Membaca kemiskinan harus memperhatikan banyak faktor yang terkadang tidak terlihat dari atas permukaan. Persoalan kemiskinan harus dikaji secara lebih tajam dengan menggunakan perspektif yang lebih luas.
Dalam policy brief yang berjudul Peta Kemiskinan dan Potensi Kolaborasi: Membangun Kiprah dan Dampak Signifikan Filantropi ini, IDEAS mengulas realitas kemiskinan dari sudut pandang yang lebih komprehensif dan mendalam. Kami juga mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan sebagai “call to action” dalam kajian ini.
Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, kami mengumpulkan, mengolah, menginterpretasikan, dan menganalisis berbagai data secara objektif dan sistematis. Dari aktivitas aktivitas tersebut dihasilkan karakteristik, pola, dan deskripsi informasi yang komprehensif dan mudah dipahami.
Sejumlah sumber data resmi yang digunakan dalam kajian ini antara lain: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas); Berita Resmi Statistik BPS tentang Profil Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia, dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk; Data Rata-Rata Lama Sekolah; Data Rapor Pendidikan Indonesia; Data Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan; Data Lembaga Amil Zakat; dan Data Masjid. Penggunaan data ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi kemiskinan secara lebih komprehensif dan mendalam.