- Version
- Download 46
- File Size 2.03 MB
- File Count 1
- Create Date September 11, 2020
- Last Updated Oktober 8, 2020
Materi Hasil Riset IDEAS - New Normal dan Emergency Brake Policy
Tiga bulan pasca adopsi new normal, kasus Covid-19 Indonesia terus melonjak, kini, per 8 September 2020, telah menembus 200 ribu kasus. Sebagaimana telah kami prediksikan di awal relaksasi PSBB (Republika, 11 Juni 2020), memaksakan adopsi new normal di tengah pandemi adalah pertaruhan yang sangat beresiko. Pada masa PSBB (6 April-5 Juni) kasus harian bertambah rata-rata 445 kasus. Bulan pertama adopsi new normal (6 Juni–5 Juli), kasus harian melonjak rata-rata 1.141 kasus, bulan ke-dua (6 Juli-5 Agustus) kasus harian meningkat 1.714 kasus, dan kini bulan ke-tiga (6 Agustus-5 September) kasus harian menembus 2.380 kasus.
Kini, Indonesia adalah negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara, dan semakin sering mencetak rekor kasus harian tertinggi. Setelah lebih enam bulan bersama Covid-19, kita masih jauh dari melandaikan kurva pandemi, bahkan puncak kurva-pun masih belum terlihat. Dibutuhkan perubahan kebijakan yang signifikan, sebelum beban pandemi semakin melonjak dan menjadi tak terkendali ke depan.
Terdapat tanda-tanda bahwa sistem kesehatan kini mulai menuju batas kapasitas-nya. Hingga 5 September, angka case fatality rate (CFR) mencapai 4,2 persen, atau 7.940 kematian. Di saat yang sama, kasus positif yang membutuhkan perawatan mencapai 24,3 persen, atau 46.324 pasien. Angka-angka ini menunjukkan pola akselerasi yang mencemaskan, seiring kasus positif harian yang juga terus menanjak. Angka kematian harian pada masa PSBB rata-rata 26 kasus (6 April-5 Juni), kemudian melonjak pasca PSBB menjadi 49 kasus (6 Juni-5 Juli), terus meningkat 73 kasus (6 Juli-5 Agustus), dan kini menembus 80 kasus (6 Agustus-5 September).
Sebagai negara ke-4 dengan populasi terbesar di dunia, pandemi Covid-19 yang tak terkendali akan mengancam jutaan nyawa anak negeri, sekaligus menciptakan ketidakpastian regional dan bahkan global. Terkini dilaporkan sedikitnya 59 negara telah melarang warga Indonesia masuk ke negaranya terkait tingginya kasus Covid-19 di Indonesia, antara lain Hungaria, Brunei, Australia, Jepang, Afrika Selatan dan Malaysia. Keengganan Indonesia mengunci diri pada awal pandemi harus dibayar mahal kini: dikunci oleh dunia!