Pembangunan jalan tol hingga kini terkonsentrasi di Jawa, pulau terpadat dengan permintaan transportasi yang tinggi, karenanya menjanjikan pengembalian investasi yang menarik bagi investor jalan tol. Hingga kini, sekitar 60% jalan tol dibangun di Jawa, mencapai 1.864 km, yang terdiri
atas tol Jabodetabek 393 km, tol Trans Jawa 1.103 km, dan tol non-Trans Jawa 368 km. Di balik janji tinggi manfaat ekonominya, pembangunan jalan tol di Jawa menyimpan sejumlah masalah, terutama terkait lonjakan konsumsi BBM dan polusi udara, serta pengendalian tata ruang dan alih fungsi lahan. Salah satu yang paling terancam dengan kehadiran jalan tol di Jawa adalah sawah.
Kedudukan Jawa sebagai lumbung pangan nasional kini kian terdesak oleh urbanisasi. Urbanisasi dan pemekaran kota inti ke daerah sekitarnya, banyak difasilitasi oleh keberadaan jalan tol, membuat harga tanah di wilayah pedesaan mengalami kenaikan. Perilaku pengembang proyek properti dan residensial yang mencari keuntungan dari kenaikan harga tanah, membuat konversi lahan pertanian terutama sawah terjadi secara masif. Terjangan urbanisasi ini bertemu dengan rendahnya kesejahteraan petani gurem, mengancam sentra pertanian pangan di penjuru Jawa.
Artikel ini telah terbit di koran Investor Daily edisi 22 Februari 2024