Mengusung tema “APBN untuk akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas SDM”, pemerintah meluncurkan RAPBN 2020 beberapa waktu lalu. Sebagai tahapan awal menuju visi besar Indonesia maju 2045, APBN 2020 diklaim akan menarik investasi dan mendorong daya saing, serta fokus pada kualitas SDM. Postur APBN 2020 direncanakan menembus Rp 2.500 triliun, dengan defisit anggaran di kisaran Rp 300 triliun.
Berbagai inisiatif baru dalam APBN 2020 harus diapresiasi sebagai kebijakan afirmatif untuk mendongkrak kualitas SDM dan daya saing perekonomian. Namun bila kita mengevaluasi pola belanja dan struktur APBN, hampir tidak ada perubahan berarti dalam pengelolaan keuangan negara. Bahkan dalam dekade terakhir, pengelolaan anggaran justru membuat struktur APBN semakin terlihat tidak berpihak pada kelompok miskin.